Bagi anda yang telah biasa bermain di virtual mesin terutama virtual mesin yang dikeluarkan oleh Microsoft, tentunya anda sudah tidak asing lagi dengan istilah Hyper-v tapi bagi anda yang baru ingin mengenal teknologi virtual mesin yang dibuat Microsoft, saya akan coba menguraikan sedikit tentang Hyper-V.

Hyper-V merupakan salah satu role pada server yang diperkenalkan pertama kali pada Microsoft Windows Server 2008 yang memiliki tool dan services untuk membuat environment komputing virtualisasi server. Environment ini sangat berguna sekali karena anda dapat membuat dan mengatur virtual mesin, yang dapat memungkinkan anda menjalankan system operasi yang berbeda-beda pada satu komputer dan saling terisolasi antara satu dengan yang lainnya. Adapun sistem operasi pada virtual mesin dibedakan penyebutannya, dimana untuk sistem operasi yang diinstall pada komputer disebut sebagai Host dan sistem operasi yang terinstall pada virtual mesin disebut dengan guest.

Dengan berjalannya waktu, fitur Hyper-V selalu diperharui, semenjak dikeluarkannya pertama kali pada Microsoft Windows Server 2008, disempurnakan release berikutnya pada Microsoft Windows Server 2008 R2 dan terakhir telah diperkenalkan kepada umum pada bulan september 2011 di ajang Microsoft build dalam Versi Developer Preview. Adapung fitur baru dari Hyper-V pada Microsoft Windows Server 8 tersebut adalah sebagai berikut:

1. Skalabilitas Hyper-V 3.0

Hyper-V 3.0 dari sisi skalabilitas sudah ditingkatkan dari versi sebelumnya, yakni pada versi baru ini, host hyper-V 3.0 sudah mendukung sampai dengan 160 logical processor (dimana logical processor merupakan hitungan core ataupun hyperthreading) dan RAM sampai dengan 2 TB. Pada sisi guest, Hyper-V 3.0 akan mendukung sampai dengan 32 virtual CPU dengan RAM 512 GB per VM. Perubahan lain meliputi dukungan untuk guest NUMA dimana processor dan memory dari VM bertalian dengan resource host. Dukungan NUMA penting untuk memastikan meningkatnya skalabilitas sesuai dengan meningkatnya jumlah processor pada host.

2. Lebih dari satu proses Live Migration dan Live Storage Migration pada saat yang sama

Mungkin hal ini lebih penting dari peningkatan skalabilitas dimana terdapat perubahan pada fitur Live Migration yang dikenalkan pertama kali pada Hyper-V 2.0 yang merupakan salah satu role Microsoft Windows Server 2008 R2. Selain itu juga dikenalkan fitur baru yang belum ada pada versi sebelumnya, yakni fitur Live Storage Migration dimana dengan fitur ini, anda bisa memindahkan secara online storage (yang berisi virtual disk, file-file snapshot beserta configurasinya) dari satu storage ke storage lainnya tanpa adanya downtime yang dirasakan oleh end user.

Microsoft juga satu prasyarat dimana pada versi sebelumnya, untuk melakukan Live Migration dibutuhkan external storage tapi pada fitur baru ini prsasyarat ini sudah tidakk dibutuhkan lagi sehingga sangat membantu bagi pengguna hyper-v yang tidak ingin direpotkan dengan komplesitas SAN (Storage Area Network).

3. VHDX, ODX, Virtual Fiver Channel dan Boot dari SAN

Peningkatan fitur lain yang tidak kalah penting pada Hyper-V 3.0 adalah dikenalkannya format virtual disk yang baru, yang disebut VHDX. format baru VHDX ini memcahkan batas 2 TB ukuran VHD pada format yang lama, dimana dengan format VHDX ukuran maksimal virtual disk dapat mencapai 16 TB per VHDX. Pada format yang baru ini, selain kapasitas virtual disk meningkat, dari sisi performance juga ditingkatkan serta mendukung blok yang besar dan lebih tahan terhadap kerusakan data atau file.

Hyper-V 3.0 juga mendukung fitur yang disebut Offloaded Date Transfer (ODX). Dengan ODX memungkinkan Hyper-V mengambil keuntungan  dari fitur storage pada backend shared storage subsistem. Ketika melakukan copy file pada ODX yang aktif, Operating sistem melepaskan semua kegiatan transfer data kepada SAN (Storage Area Network) yang memiliki performa copy file tinggi dengan nol ke minimal utilitas CPU. Tidak ada tombol ODX khusus tapi ODX bekerja pada backend dimana ODX membutuhkan storage subsistem yang mendukung ODX.

Fitur lain yang berhubungan dengan storage pada Hyper-V 3.0 adalah tambahan dukungan terhadap kanal Fiber pada Guest Hyper-V. Dimana  Guest Hyper-V 3.0 dapat mendukung sampai dengan empat kanal host fiber bus adapter sehingga ini akan membantu perusahaan memaksimalkan penggunaan kanal fiber SAN yang telah mereka miliki. HBA (Host Bust Adapter) virtual ini muncul pada VM sebagai device seperti halnya NIC Virtual dan device-device lainnya.

Selain fitur diatas, pada Hyper-V 3.0 juga telah mendukung VM yang bisa boot dari iSCSI SAN.

4. Extensibel Virtual Switch & NIC Teaming

Pada Hyper-V 3.0 kemampuan Virtual Switch sudah ditingkatkan sehingga mempunyai kemampuan multi-tenant seperti menyediakan garansi bandwith maksimum dan minimum dan API yang dapat men-capture, filter dan memforward extension. Untuk memastikan kuliatas yang tinggi terhadap extension virtual switch ini, Microosft akan membuat inisial menggunakan logo program virtual switch.

Fitur lain yang berhubungan dengan perangkat jaringan yang akan menjadi bagian dari Windows Server 8 adalah NIC teaming yang merupakan bawaan dari sistem operasi tanpa harus menggunakan Network adapter khusus seperti sistem operasi sekarang dimana untuk membuat NIC Teaming harus diinstal software khusus seperti Broadcom dan Intel.

Inilah fitur-fitur dari Hyper-V 3.0 yang merupakan salah satu role dari Microsoft Windows Server 8 yang sedang dikembangkan oleh Microsoft Developer Team.

Refercence :
1. Michael Otey's Blog tentang Windows Server 8 Hyper-V
2. Wikipedia tentang Windows Server 8